1.
Pengertian Organisasi
Pengertian organisasi yang umum kita dengar adalah
sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Pengertian organisasi berbeda dengan pengertian kelompok, akan tetapi apabila bila dilihat dari alasan atau
sebab sebab orang berkelompok, maka apabila memiliki tujuan bersama maka
kelompok tersebut akan bekerja sama untuk tujuan tersebut.
Cyril Soffer juga mengemukakan pendapat yaitu organisasi adalah persekutuan atau perkumpulan orang-orang yang masing-masing diberi peranan tertentu
dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dimana pekerjaan dipilah-pilah
menjadi tugas dan dibagikan kepada para pelaksana tugas/pemegang jabatan untuk
mendapatkan satu kesatuan hasil.
Organisasi berfungsi
sebagai prasarana atau alat untuk mencapai tujuan. Istilah Organisasi
dapat diartikan sebagai:
Wadah : Sekelompok manusia untuk saling
bekerja sama (statis)
Proses : Pengelompokan manusia dalam
kerjasama yang efesien (besifat Dinamis) inilah yang
menyebabkan mengapa organisasi selalu bergerak, senantiasa hidup, berkembang
dan berubah-ubah.
Metode : Tata kerja / cara bagaimana
sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat digunakan sehingga proses kegiatan
manajemen bias dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Metode ini diperlukan agar
dalam pemanfaatan sumber yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan manajemen
tidak terjadi kemacetan dan pemborosan.
Mengikuti
atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi
bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah
yang perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab
terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok, memberikan
gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika dalam
penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup
luas.
Sebuah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan
kegunaan segala sumber dan factor-faktor yang menentukan bagi berhasilnya
proses manajemen yaitu mencapai tujuan apa yang telah ditetapkan.
Dari pengertian
diatas manajemen & organisasi mengandung maksud :
·
Kunci dan syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya
·
Mutlak dalam kegiatan manajemen
·
Memanfaatkan segala sumber dan waktu
·
Berguna untuk peningkatan efesiensi kerja untuk mencapai tujuan
Manajemen adalah suatu proses dari kegiatan seorang manajer bagaimana mengambil keputusan
yang terbaik melalui kerjasama dengan orang lain tanpa mengabaikan
sumber-sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan. Kegiatan Manajemen :
·
Planning (Perencanaan) :
Berpikir, menduga,
menentukan prioritas, kegiatan bersifat non fisik diperlukan dalam rangka
mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi.
·
Organizing (Pengorganisasian) :
Proses penyusunan
pembagian kerja ke dalam unit kerja dan fungsinya, penempatan orang yang tepat
agar pelaksanaa pembagian kerja sesuai dengan perencanaan, dalam penempatan
orang atau staf diharapkan objektif.
·
Organizing (Pengorganisasian) :
Proses penyusunan
pembagian kerja ke dalam unit kerja dan fungsinya, penempatan orang yang tepat
agar pelaksanaan pembagian kerja sesuai dengan perencanaan, dalam penempatan
orang atau staf diharapkan objektif.
·
Motivating (Motivasi) :
Membina, mendorong
semangat dan kerelaan kerja para pegawai, memberikan rangsangan baik bersifat
rohaniah atau jasmaniah. Rohaniah: kenaikan pangkat, pendidikan dan
pengembangan karir, pemberian cuti, penambahan pengalaman, penyelenggaraan
human relation dengan tepat. Jasmaniah: system upah gaji yang menggairahkan,
pemberian tunjangan, distribusi sandang pangan, penyedia fasilitas rumah,
kendaraan dan jaminan pemeliharaan kesehatan.
·
Controlling (Pengendalian) :
Mengadakan
pengawasan, penyempurnaan, evaluasi agar tujuan sesuai dengan perencanaan yang
telah ditetapkan, mengetahui sampai sejauh mana pekerjaan dijalankan, seberapa
besar sumber dimanfaatkan setelah diketahui kemudian dapat dikoreksi, apa yang
harus dilakukan selanjutnya.
3.
Manajemen dan Tata kerja
Manajemen
dan Tata Kerja merupakan faktor utama dalam tercapai nya target, seperti
manajemen yang teroganisir dan tata kerja yang terencana dengan baik akan mampu
menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ditetapkan.
4.
Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
Hal
ini tentang bagaimana caranya seorang manager memanajemen bawahannya melalui
beberapa proses perancaan, seperti yang dikatakan Mary Parker Follet manajer
harus mempersiapkan proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya. Lalu sekarang pembagian tugas yang diberikan ke
organisasi, untuk mendapatkan hasil yang baik dengan cara bekerja sama,
dan perencanaan tata kerja harus mencapai tingkat efesien dan maksimal.
Hubungan timbal
balik anatara manajemen, organisasi dan tata kerja (metode).
Eratnya hubungan
timbal balik antara manajemen, organisasi dan tata kerja dapat dilihat dari
gambar diatas dimana untuk mencapai tujuan ketiganya tidak dapat dipisahkan.
1. Organisasi Niaga
Organisasi niaga
atau organisasi ekonomi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya, kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini adalah
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa.
Pelayanan yang
diberikan adalah memberikan barang atau jasa guna mendapatkan pengganti/imbalan
dalam bentuk uang. Karena itu organisasi niaga sering dinamakan profit
organization.
Macam-macam
organisasi niaga :
·
PT (Perseroan Terbatas)
·
Perseroan komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire
Vennootscap) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan
uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan
dan bertindak sebagai pemimpin.
·
Firma
Suatu persekutuan antara dua aorang atau lebih yang
menjalankan badan usaha dengan nama bersama dengan tujuan untuk membagi hasil
yang diperoleh dari persekutuan tersebut.
·
Koperasi
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan
koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).
·
Joint Ventura
Joint Ventura atau
Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau
lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk
suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur
resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban
pajak dan kerugian
·
Trus
Adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi
sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh kekuasaan yang besar dan
monopoli.
·
Holding company
Perusahaan induk atau Holding Company adalah
perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam
satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan ke dalam induk
perusahaan, bertujuan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai pasar
perusahaan (market value creation).
2.
Organisasi Sosial
Organisasi social
atau kemasyarakatan adalah organisasi seperti yang dimaksud oleh undang-undang
nomor 8 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan. Menurut undang-undang
ormas ini adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat WNI secara
sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, kepercayaan
kepada Tuhan yang maha ESA untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka
pencapaian tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jalur pembentukan
organisasi kemasyarakatan :
·
Jalur keagamaan
·
Jalur profesi
·
Jalur kepemudaan
·
Jalur kemahasiswaan
·
Jalur kepartaian dan kekaryaan
3.
Organisasi Regional & Internasional
Organisasi regional, organisasi yang luas
wilayahnya meliputi beberapa negara di suatu kawasan tertentu saja. Berikut ini
merupakan contoh dari organisasi regional :
·
APEC : Asia Pasific Economic Cooperation ( organisasi kerja samaa
negara-negara kawasan Asia Pasifik di bidang ekonomi ).
·
EEC : Europe Economic Community ( Masyarakat Ekonomi Eropa )
kawasan Eropa.
·
ASEAN : Association of South East Asian Nation.
·
EU = The European Union (27 negara anggota, 1 november 1993)
·
G8 = Group of Eight, kelompok negara termaju di dunia.
Sebelumnya G6 pd thn 1975, kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis,
Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak
ikut dalam seluruh acara), serta Uni Eropa.
Organisasi
internasional, organisasi yang luas
wilayahnya meliputi semua negara di dunia. Contoh organisasi
Internasional adalah:
·
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah
sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia.
Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
·
NATO (North Atlantic Treaty Organisation), Pakta Pertahanan
Atlantik Utara adalah sebuah organisasi internasional untukkeamanan
bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan
terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani
di Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah
dalam bahasa perancis : l’Organisation du Traité de l’Atlantique
Nord (OTAN).
Sumber:
Analisis Kasus
Konflik
Teori konflik
Adalah teori yang
memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian
nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang
menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.
Teori konflik juga
mengatakan bahwa konflik itu perlu agar terciptanya perubahan sosial.
Ketika struktural fungsional mengatakan bahwa perubahan sosial dalam masyarakat
itu selalu terjadi pada titik ekulibrium, teori konflik melihat perubahan
sosial disebabkan karena adanya konflik-konflik kepentingan. Namun pada suatu
titik tertentu, masyarakat mampu mencapai sebuah kesepakatan bersama. Di dalam
konflik, selalu ada negosiasi-negosiasi yang dilakukan sehingga terciptalah
suatu konsensus.
Menurut teori
konflik, masyarakat disatukan dengan “paksaan”. Maksudnya, keteraturan yang
terjadi di masyarakat sebenarnya karena adanya paksaan (koersi). Oleh karena
itu, teori konflik lekat hubungannya dengan dominasi, koersi, dan power.
Terdapat dua tokoh sosiologi modern yang berorientasi serta menjadi dasar
pemikiran pada teori konflik, yaitu Lewis A. Coser dan Ralf Dahrendorf.
Teori Konflik
Menurut Lewis A. Coser
Konflik dapat
merupakan proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan dan
pemeliharaan struktur sosial. Konflik dapat menempatkan dan menjaga garis batas
antara dua atau lebih kelompok. Konflik dengan kelompok lain dapat memperkuat
kembali identitas kelompok dan melindunginya agar tidak lebur ke dalam dunia
sosial sekelilingnya.
Teori Konflik
Menurut Ralf Dahrendorf
Teori konflik Ralf
Dahrendorf merupakan separuh penerimaan, separuh penolakan, serta modifikasi
teori sosiologi Karl Marx. Karl Marx berpendapat bahwa pemilikan dan Kontrol
sarana- sarana berada dalam satu individu- individu yang sama.
Menurut Dahrendorf
tidak selalu pemilik sarana- sarana juga bertugas sebagai pengontrol apalagi
pada abad kesembilan belas. Bentuk penolakan tersebut ia tunjukkan dengan
memaparkan perubahan yang terjadi di masyarakat industri semenjak abad
kesembilan belas.
Contoh Analisis
Kasus Konflik Dan Solusinya
Konflik Indonesia
dengan Malaysia, yang menurut saya tergolong konflik destrktif. Kita tahu bahwa
Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang sesungguhnya satu rumpun yaitu
rumpun melayu. Negara yang notabene bertetangga ini memang telah memiliki
kedekatan atau kemiripan baik secara geografi maupun kebudayaan. Sejak dahulu, tepatna
sejak pemerintahan Soekarno hubungan antar kedua negara ini memang sudah tidak
harmonis. Inilah terkadang yang membuktikan persamaan tidak selalu membawa
perdamaian. Apalagi ditambah banyak konflik yang terjadi sejak zaman orde lama
di Indonesia dimana klaim-klaim yang ditujukan Malaysia terhadap Indonesia
telah membuat tidak harmonisnya hubungan kedua negara ini menjadi-jadi. Berawal
dari klaim yang ditujukan terhadap batas wilayah yang berupa klaim suatu pulau,
sampai akhirnya saat ini yang terkenal yaitu Malaysia sering mengklaim
kebudayaan Indonesia. Tentunya hal-hal tersebut yang menimbulkan berbagai macam
opini rakyat Indonesia baik positif maupun negatif. Bahkan bentuk kekecewaan
yang berupa jargon “Ganyang Malaysia” pun hingga kini masih hidup di
kalangan rakyat Indonesia.
Hubungan indonesia
dan malaysia dari dulu memang sudah tidak akur,terlebih jika berbicara tentang
tapal batas kedua negara tersebut.bahkan ketika negara malaysia baru berdiri.
Seperti yang kita ketahui bahwa negara malaysia menjadi sebuah negara karena di
berikan oleh negara inggris, agar malaysia menjadi negara boneka dari
inggris.inggris bermaksud untuk menggabungkan kalimantan sebelah utara bersama
wilayah semenanjung Malaya dalam satu negara yaitu malaysia.
Hal itu tentu saja membuat presiden negara indonesia saat itu yaitu Soekarno sangat marah,Bukan karena kalimantan utara tidak masuk indonesia,akan tetapi hal itu merupakan ancaman kedaulatan bagi indonesia.dengan membuat negara boneka,inggris akan lebih leluasa untuk menguasaiindonesia.mula-mula dengan membuat negara boneka yaitu malaysia dan berusaha menggabungkan kalimantan utara,dan dimungkinkan inggris akan menguasai wilayah – wilayah lainnya di indonesia. Kekhawatiran presiden indonesia saat itu sangat beralasan.karena melihat pengalaman masa lalu,saat negara jepang di boncengi Belanda yang ingin menjajah indonesia kembali. Maka semanjak kejadian itu negara indonesia mengambil pengalaman agar tidak di kuasai lagi oleh negara lain,dan indonesia bisa menjadi negara yang merdeka dan berdaulat seutuhnya.
Hal itu tentu saja membuat presiden negara indonesia saat itu yaitu Soekarno sangat marah,Bukan karena kalimantan utara tidak masuk indonesia,akan tetapi hal itu merupakan ancaman kedaulatan bagi indonesia.dengan membuat negara boneka,inggris akan lebih leluasa untuk menguasaiindonesia.mula-mula dengan membuat negara boneka yaitu malaysia dan berusaha menggabungkan kalimantan utara,dan dimungkinkan inggris akan menguasai wilayah – wilayah lainnya di indonesia. Kekhawatiran presiden indonesia saat itu sangat beralasan.karena melihat pengalaman masa lalu,saat negara jepang di boncengi Belanda yang ingin menjajah indonesia kembali. Maka semanjak kejadian itu negara indonesia mengambil pengalaman agar tidak di kuasai lagi oleh negara lain,dan indonesia bisa menjadi negara yang merdeka dan berdaulat seutuhnya.
Sumber konflik
Klaim Tari Pendet
Indonesia Oleh Malaysia
Pengakuan atas
kekayaan seni dan budaya Indonesia sudah sering dilakukan Malaysia, bahkan
mungkin sudah beberapa kali. Tidak ada rasa bersalah apalagi berdosa sedikit
pun saat mengakui, bahkan mempatenkan kekayaan seni dan budaya milik Indonesia
berbagai alasan klise sudah dikemukakan untuk mendapatkan justifikasi dari
kejahatan plagiat yang dilakukan. Sebagai salah satu contoh budaya yang di
klaim oleh Malaysia adalah Tari Pendet.
Proses Konflik
karya
seni disemua bidang kehidupan yang dihasilkan oleh orang Melayu, termasuk
Indonesia, dianggap warisan budaya mereka.
Sebagai contoh
adalah klaim atas tari Pendet dari Bali, yang muncul dalam Iklan Visit Malaysian
Year yang ditayangkan di Discovery Channel. Bahkan, Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata menghimbau agar rakyat Indonesia betul-betul marah atas klaim
Malaysia terhadap Tari pendet. Masyarakat Bali juga tak rela kesenian
tradisionalnya. Tari pendet, diklaim Malaysia. Mereka mendesak pemerintah
bersikap tegas dan membawa persoalan ini ke mahkamah internasional.
Setelah menim bulkan
kontrovensi, Discovery Channel menarik iklan Visit Malaysia Year, yang
didalamnya terdapat sekuel Tari Pendet. Malaysia mengaku tidak mengklain Tari
pendet sebagai bagian tari nasionalnya. Iklan yang mencuplik Tari pendet dibuat
oleh swasta. Tapi toh, Tari Pendet sudah terlanjur ditayangkan. Dalam level
hubungan antarbangsa, apalagi serumpun, tampaknya para pemegang kekuasaan di
Malaysia sungguh tidak memahami perasaan terluka dan kemarahan Bangsa
Indonesia. Berbagai analisis bisa dibuat untuk kasus Tari Pendet ini.
Solusinya adalah
Jika
melihat Pasal 33 Piagam PBB dan Pasal 13 Treaty Of Amity And Cooperation
In Southeast Asia, 1976, maka Indonesia dan Malaysia diwajibkan menyelesaikan
konflik dengan jalan damai, baik dengan negosiasi, penyelidikan, mediasi,
konsiliasi, arbitrase dan penyelesaian sengketa secara hukum, penyelesaian
konflik tanpa diskusi, seperti perang atau konfrontasi harus dihindari. Menurut
Emanuel Decaux Pasal 33 Piagam PBB tersebut sebenarnya secara singkat
menggariskan dua cara penyelesai sengketa secara hukum internasional, yaitu
melalui jalur diplomasi dan jalur yuridis ( DECAUX 1997 ).
Dalam Kasus Tari
Pendet, setelah diadakan pemeriksaan yang tepat sekaligus pembuktian awal
keterlibatan Malaysia, selain melalui mekanisme diplomasi seperti negosiasi,
penyelidikan, mediasi dan konsiliasi, maka Indonesia juga dapat
menyelesaikannya melalui jalur yuridis seperti dibawah ini ;
Pertama
Berdasarkan Pasal 64
Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs),
Indonesia dapat menggugat Malaysia ke WTO dengan gugatan telah melanggar Pasal
14 TRIPs karena telah mempublikasikan video Tari Pendet tanpa izin para penari
dan perusahaan rekaman (Bali Record).
Kedua
berdasarkan aturan
PBB dan ASEAN tersebut di atas, selain menggunakan institusi regional ASEAN
untuk menyelesaikan konflik, khususnya melalui ASEAN Tourism Forum.
Ketiga
Indonesia dapat
mengadukan Malaysia ke UNWTO, Organisasi Pariwisata Dunia di bawah PBB, dengan
dugaan telah melanggar Pasal 6 Global Code of Ethics for Tourism – UNWTO,
karena Malaysia telah melakukan iklan tidak jujur (pseudo advertising) dengan
menampilkan rekaman Tari Pendet yang dilakukan oleh para penari Indonesia
dengan lokasi syuting di Indonesia.
Berbagai
Sumber-Sumber Konflik Malaysia Dan Indonesia
1. Politik
Konfrontasi Malaysia Era Soekarno
Konfrontasi ini
merupakan sebuah perang mengenai masa depan Malaya, Brunei, Sabah dan Sarawak
yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966.
Pada tahun 1961,
Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Di utara adalah Kerajaan Brunei
dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah.
Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris
mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya,
Federasi Malaya dengan membentuk Federasi Malaysia.
Rencana ini
ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa
Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan
menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan
Indonesia.
Soekarno yang murka
ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan
nama Ganyang Malaysia. Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia
Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap
Malaysia. Dan Pada tahun 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di
Semenanjung Malaya.
Berdasarkan
ilustrasi diatas dapat dipetik kesimpulan bahwa telah terjadi bibit-bibit
permusuhan antara Malaysia dengan Indonesia.
2. Kasus Klaim Batik
dan Iklan Kesenian & Budaya
Kasus klaim sepihak
batik dan tari Pendet yang digunakan sebagai iklan Enigmatic Malaysia di
Discovery Channel menimbulkan akumulasi ketidaksenangan rakyat Indonesia
terhadap Malaysia. Sikap tidak senang Indonesia diwujudkan dalam bentuk nota
protes resmi Kemenlu RI kepada Pemerintah Malaysia.
3. Kasus TKI di
Malaysia
Seringkali kita
mendengar dan membaca tentang nasib TKi di Malaysia yang disiksa dan dianiaya
majikannya. Dan biasanya, ujung-ujungnya Pemerintah Malaysia akan lebih memihak
warga negaranya sendiri (majikan) ketimbang memproses secara hukum. Dengan
sering ter-eksposenya cerita-cerita sedih para TKI di Malaysia, membuat
bibit-bibit permusuhan menjadi semakin besar dan luka lama semakin menganga.
4. Kasus Wilayah
Perbatasan
Bangsa ini mungkin
tidak akan pernah lupa, bagaimana Sipadan dan Ligitan telah direbut oleh
Malaysia. Bagaimana kita menjadi tidak berdaya dan babak belur di Mahkamah
Internasional. Tentu ini adalah pengalaman yang sangat menyesakkan dan
menyakitkan bangsa Indonesia.
Menurut Suhana,
Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, Malaysia
ada di balik kasus perairan Bintan. Ia mengatakan bahwa :” Hal ini dimaksudkan
apabila tidak ada tindakan protes dari aparat Indonesia, mereka dapat mengkalim
bahwa perairan tersebut merupakan wilayah kedaulatannya”.
Dugaan tersebut
dikuatkan dengan cepatnya Marine Police Malaysia mengadang kapal Pengawas
Kelautan dan Perikanan yang menangkap para nelayan yang sedang mencuri ikan
tersebut. Yang akhirnya tiga aparat Pengawas Kelautan dan Perikanan Indonesia
turut ditahan oleh Marine Police Malaysia.
Terlepas dari benar
atau tidaknya dugaan tersebut, perilaku tidak menyenangkan Malaysia yang
dimulai dari kasus Sipadan dan Ligitan serta perairan Bintan semakin menumpuk
perilaku menyakiti bangsa Indonesia.
Sumber: